Bencana gempa yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad (29/7), menciptakan panik semua masyarakat. Tak terkecuali semua pendaki di Gunung Rinjani.
via:republika
Wilayah-wilayah yang berada di dekat kawasan Gunung Rinjani laksana Kecamatan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur dan Kecamatan Bayan di Kabupaten Lombok Utara menjadi distrik dengan akibat terparah.
Seorang Porter, Uspi (28 tahun), menyatakan bersyukur dapat turun dari Gunung Rinjani pada 15.30 Wita. Ia mengisahkan kepanikan yang spektakuler mendera pendaki di Gunung Rinjani.
via: republika
Ia menuliskan, getaran gempa di Gunung Rinjani paling terasa membuat nyaris seluruh pendaki tiarap. “Pada tiarap, bila orang yang berdiri pun enggak kuat sebab akan jatuh,” ujarnya di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).
Ia mengisahkan saat gempa terjadi, batu-batu berjatuhan dengan debu yang beterbangan meningkatkan mencekam suasana. Pria yang akrab disapa Black ini pun mengungkapkan sekian banyak kejadian yang menurutnya paling jarang terjadi.
“Bule-bule lari, barang-barangnya ditinggalin, bule-bule yang enggakpernah ngucapin Allahu Akbar pada ngucapin Allahu Akbar sebenarnya mereka non-Muslim, barangkali saking paniknya,” ucap dia.
Ia yang mendaki bareng 10 wisatawan asal Thailand menyampaikan, jalur turun ke Sembalun dan Senaru terputus dampak longsor. Dia mengungkapkan, masih tidak sedikit pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani dan membutuhkan proses evakuasi.
Sumber: republika.co.id | posmetro.info
via:republika
Wilayah-wilayah yang berada di dekat kawasan Gunung Rinjani laksana Kecamatan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur dan Kecamatan Bayan di Kabupaten Lombok Utara menjadi distrik dengan akibat terparah.
Seorang Porter, Uspi (28 tahun), menyatakan bersyukur dapat turun dari Gunung Rinjani pada 15.30 Wita. Ia mengisahkan kepanikan yang spektakuler mendera pendaki di Gunung Rinjani.
via: republika
Ia menuliskan, getaran gempa di Gunung Rinjani paling terasa membuat nyaris seluruh pendaki tiarap. “Pada tiarap, bila orang yang berdiri pun enggak kuat sebab akan jatuh,” ujarnya di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).
Ia mengisahkan saat gempa terjadi, batu-batu berjatuhan dengan debu yang beterbangan meningkatkan mencekam suasana. Pria yang akrab disapa Black ini pun mengungkapkan sekian banyak kejadian yang menurutnya paling jarang terjadi.
“Bule-bule lari, barang-barangnya ditinggalin, bule-bule yang enggakpernah ngucapin Allahu Akbar pada ngucapin Allahu Akbar sebenarnya mereka non-Muslim, barangkali saking paniknya,” ucap dia.
Ia yang mendaki bareng 10 wisatawan asal Thailand menyampaikan, jalur turun ke Sembalun dan Senaru terputus dampak longsor. Dia mengungkapkan, masih tidak sedikit pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani dan membutuhkan proses evakuasi.
Sumber: republika.co.id | posmetro.info
Advertisement

